Minggu, 17 Juli 2011

NO TITLE

Sudah lama saya tidak mengisi ruangan ini untuk menyimpan apa yang ku dapat dalam menjalani aktifitas, keringatku, darahku, dan perjuanganku adalah sebuah upaya untuk meraih semua apa yang inginkan. Tak memerlukan sebuah lahan yang banyak untuk saya luapkan akan tetapi cukup dengan beberapa saja. Hari selalu di lalui dengan dilematis, tak ada yang menyenangkan tapi selu berusaha untuk senang. Akan tetapi fungsi rekreatif dalam sebuah tulisan ini mudah-mudahan menjadi upaya nyata untuk menyenangkan hati pembaca. Lebih lengkapnya. . .

Dalam hati lagu pilu mendayu syahdu mengharap badan jauh di rantau orang, itu kegalauan, bukan peperangan. Jalanku sungguh cepat bagaikan semut. Cepat benar kamu berlari, kura-kura pun sudah datang dari kemarin sore. Keadaan semakin kacau, harus ada yang aku lakukan, kecuali tidur.
Aku tertawa terbahak-bahak ketika mengingat semua yang telah aku lakukan, tak seharusnya aku menangis ternyata. Konyol, gegabah, tanpa pertimbangan, ku buang percuma. Sajadah berdebu hanya kain lap saja, karena botol bekas aku pajangkan dan aku berfikir tentang pemberian kalimat sastra yang ada dalam sebagian nama ku, ternyata itu sangat luas dan unviversal aku pun tak sanggup mengartikannya karena aku tak terlalu pintar untuk itu, hanya saja berusaha menjalankan. Semuanya menjadi yang tak di inginkan. Deretan keinginan yang selalu dimentahkan dengan kenyataan, berakibat cukup buruk, tapi bukan alasan untuk berhenti. Indah memang di atas sana.
Ingin rasa memecahkan gelas yang di genggaman, tapi ketakutan menjadi terluka dan keberanian adalah harga yang paling mutlak. Aku rendah di mata orang, itu yang saya inginkan, aku bodoh di mata orang, itu yang di harapkan, tapi ketulusan tentang itu adalah sebuah solusi.
Mendengar tentang cerita orang yang sedang mengalami kesulitan mencari sebuah anggaran untuk hidupnya. Cukup haru mendengarnya, tapi inilah yang namanya kenikmatan. Angjing akan menggonggong bila dia dalam kondisi tertekan, semut pun akan menggigit bila di usik. Aku malu berbicara tentang semua ini dengan ayah ibu, prilaku yang sangat kekanak kanakan bukan “itu menurut saya sendiri.
Tidak lepas dari sembuah anugrah yaitu cinta, lupa dan mudah-mudahan aku tak ingat dengan itu. Tak ada yang menjamin tentang itu semuanya temporary. Si udin pun akan merasakan galau ketika di pertemukan dengan cinta???Saya hanya sedikit berprilaku layak sepeti yang normal-normal saja mendekati lawan jenis bukan sesama jenis. Lupakanlah sementara tentang mereka, berkeringatlah dulu untuk menjadi mapan.

Tidak ada komentar: