Minggu, 08 Agustus 2010

Pendakian Yang Sangat Menyenangkan

Sabtu, 24 Juli 2010
-->
Perjalanan ini di mulai dari sebuah akajan dari salah satu teman saya. Awalnya saya tidak merasa sanggup untuk ikut, itu karena materi yang kurang mendukung, ha ha, maklum bulan tua. Tapi kesempatan itu muncul karena kegiaan itu tidak terlalu memakan banyak biaya, Soalnya sebagian biaya di tanggung oleh salah satu teman dari teman saya yang punya hajatan, katanya sih ulang tahun. Selain itu ada hal lain yang menjadi alasan untuk saya ikut, yaitu keinginan mencari sesuatu yang baru.

Persiapan sudah selesai, setelah waktu ashar saya begegas berangkat menuju tujuan awal yaitu cibodas. Setibanya di ci bodas sekitar jam 8 malam, ada salah satu teman saya yang menunggu, sebenernya bukan karena saya takut untuk melakukan pendakian tapi alasan utamanya hanya untuk pemberian tiket masuk saja (karena pembelian sudah di kolektifkan), hi hi. Sejenak kami beristirahat untuk mengumpulkan tenaga. 10 menit berlalu, saat itu sekitar pukul 21.00 dan kami segera melakukan pendakian. Kami tergolong pendaki yang telat karena rombongan pertama sudah berangkat.
Hari itu terlihat indah, karena bulan sedikit menampakan taringnya. Tak perlu memerlukan penerangan yang lebih karena bulan sudah menererangi jalan kami. Saya bisa analogikan kenapa bulan menerangi jalan kami, mungkin ada yang menganggap pendakian ini hanya untuk kesenangan, tapi saya berpendapat lain. Saya mengibaratkan perjalanan ini sebagian jalan hidup saya, dan saat itu saya menempuh masa yang sangat menyenangkan. Entah apa yang membuat saya terasa menyenangkan, padahal aktifitas saya di luar pendakian terasa asam dan pahit. Tapi saya lupakan sejenak hal itu karena saya ingin mencari hal yang baru tanpa memikirkan hal yang lain. Kita lupakan masalah prbadi itu, kita kembali ke suasana yang indah pada saat pendakian.
Kami bertemu dengan rombongan yang berangkat pertama di salah satu tepat peristirahatan dan kami yang baru datang langsung menyapa. Kami pun sejenak berkenalan dan sedikit membicarakan tentang kesan pendakian. Setelah kami istirahat, kami melanjutkan perjalanan dan kira-kira pukul 01.00 dini hari kami tiba di tempat camp yaitu kandang badak. Awalnya kami membawa empat tenda, tapi itu terasa terlalu banyak dan kami menggunakan tiga tenda (kaberat-berat mawa tenda, ha ha). Pekerjaan camp selesai lalu kami membuat suasana yang sedikit romantic(alah romantic, ha ha), maksudnya suasana yang mendekatkan sembari kami membuat minuman hangat.
Kami terbagi ke dua kubu, kubu yang pertama melakukan gurauan-guraan yang membuat kubu yang kedua merasa di permainkan perutnya sehingga tertawa, ha ha. O y, saya berada di kubu yang kedua bersama 3 teman yang jelas saya kenal dan 3 teman yang saya baru kenal. Dan ternya gurauan gurauan membawa kami dalam sebuah situasi yang mendekatkan. Alunan music cinta satu malam yang saya putar menuntut mulut teman-teman menjadi terbuka lebar, ha ha ha. Malam semakin larut dan kami pun beranjak ke tempat peristiahatan dan semua masuk ke tendanya masing-masing.
Keesokan harinya semua bangun tepat waktu, hanya saya dan teman saya yang bangun yang tidak wajar, haha. Setelah semua bangun kami bersiap untuk sarapan (sebenernya saya malu karena engak bantuin mereka masak hi hi). Tapi apalah alasan lagi untuk isi perut. Setelah sarapan kami packing untuk melakukan perjalanan menuju puncak gede. Saya baru melihat wajah-wajah teman yang baru saya kenal pada waktu pagi hari, karena pada saat itu pendakian malam hari saya kurang begitu jelas melihat wajah teman-teman saya itu.
Packing selesai saatnya kami berangkat. Di perjalan ada salah satu teman yang mengatakan saya mirip dengan temannya, dan akhirnya saya mendapatkan nama baru yaitu PIPIN, ha ha. Luchu juga sih namanya selucu orangnya, hahay (engak denk, saya orang yang biasa-biasa saja, hi hi). Selang kurang lebih 1 jam kami sampai di puncak gede. Telihat keindahan yang sangat luar biasa dan saya melihat kawah yang masih aktif. Kabut yang sesekali metutupi kawah menjadikan perjalanan terasa tidak menyesal dan dinginya cuaca menjadi cirri khas yang jarang di temukan. Sebentar kami beristirahat di puncak dan mengabadikan situasi itu dalam bentuk visual (Foto keluarga, ha ha). Tapi tempat peristirahatan ini bukan di puncak tertinggi, dan karena alasan itu kami pun pergi untuk menikmati keindahan yang lebih di puncak tertinggi. Ketika sampai di puncak kami melihat ada salah satu pendaki lain yang yang membuat camp di puncak, sapaan dari kami membuat para pendaki itu menjawab dengan ramah. Kami pun foto-foto lagi, biasa, kebanyakan dari kita sering mengabadikan situasi ini untuk di upload ke media Facebook ha ha. Tidak memakan waktu yang teralu banyak kami pun langsung menuju tempat peristirahatan atau tempat camp dan tujuan kami selanjutnya yaitu Suryakencana. Di perjalanan turun saya sedikit berinteraksi dengan salah satu teman dari bogor, dan kami hanya berdua di posisi paling belakang. Ternyata ada alasan yang membuat teman saya menjadi sedikit lambat pada saat turun dari puncak, yaitu salah satu kakinya ada yang mengalami masalah. Dan saya merasa terpanggil untuk menemani dia sampai turun ke Suryakencana( Jeileee, tepanggil ha ha). Langkah demi langkah dia pijak dan akhirnya sampai juga di tempat yang ingin kami tuju. Sesampai di tempat camp kedua kami di tertawakan karena kami terbilang yang terlambat padahal ada yang mengalami mengalami masalah, he he. Tenyata setibanya kami di sana semua tenda sudah berdiri tegak. Aduh jadi malu, lagi-lagi enggak bantuin, hi hi.
Tenda sudah selesai, sebagian kawan-kawan ada yang membuat makanan hangat dan ada pula yang masak. Cuaca sedikit ganas pada saat itu. Semua kawan-kawan kedinginan termasuk saya, jadi kami gunakan pakaian hangat kami. Agar terasa hangat kami berkumpul bersama candaan yang sedikit mengocok perut. Makanan selesai, sekarang saatnya kita makan, ha ha. Setelah selesai masak kami pun makan.
Sore berganti gelap, kami pun sejenak berkumpul kembali. Tak lama kami berkumpul, kawan-kawan segera istirahat, mungkin karena lelah mereka menyegerakan diri untuk istirahat dan yang tersisa hanya saya dan salah satu teman saya. Kami berinteraksi kurang lebih 1 jam. Tak lewat dari satu jam teman yang menemani saya itu merasa kedinginan dan masuk tenda,(Eh, kirain dia kedinginan padahal kerek duluan, ha ha) tinggal saya sendirian yang berada di luar.
Malam semakin larut saya masih merenung sendirian di luar tenda. Hawa di luar sangat menyengat dingin dan berencana untuk masuk ke dalam tenda, tapi keadaan itu bantahkan oleh keluarnya sang bulan dan yang terlihat luar biasa indahnya, sehingga saya masih bertahan di luar tenda. Seluruh tubuh saya terlentang dibentangan matras, pandangan yang tidak lepas melihat keindahan bulan, dan semilir angin kabut yang sesekali menutup indahnya bulan. Sesekali saya memejamkan mata untuk saya paksakan istirahat, tapi semunya dirasa percuma, hanya rasa dingin yang semakin menusuk. Keputusan bertahan di luar tenda masih saya lakukan karena saya tak ingin kesempatan ini hilang begitu saja. Kira-kira pukul 11 malam saya di bangunkan salah satu teman saya untuk pindah ke dalam tenda tapi saya menolaknya karena masih ingin merasakan dinginnya malam, tapi dia berpesan untuk membangunkan dia tepat jam 12 malam, karena rencananya akan ada kejutan untuk yang berulang tahun, tapi semuanya tidak sesuai rencana, ha ha (mungkin karena kecapean kali ya??)hehe. Setelah menjelang subuh saya di bangunkan kembali oleh salah satu teman yang bangun, dan sampai pagi kami berinteraksi. Pagi datang semua kawan bangun, dan saya sedikit jadikan bahan obrolan karena saya tidur diluar, ha ha ha.
Jam sudah menunjukan waktu siang, kami bersiap untuk tujuan selanjutnya yaitu pulang. Tidak pulang ke rumah tapi pulang ke rumah teman saya yaitu, daerah cipanas, teman itu yang punya hajatan. Setelah kami tiba di rumah teman saya itu kami di sambut dengan sapaan dari keluarga teman yang punya hajatan itu. Tak lama kemudian keluarganya memberikan kejutan kue ulang tahun. Dan kami berkumpul untuk menyaksikan peristiwa itu, Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun (sambil bernyanyi). Setelah kue di potong maka kami menyegerakan mengambil piring dan langsung menyantap makanan yang sudah di sediakan (Atuh da lapar, hahaha).
Makan selesai, kami mengobrol di teras depan rumah sambil sesekali foto-foto lagi. Waktu semakin habis kami menyegerakan untuk siap-siap pulang. Tenyata bukan pulang, malahan teman yang punya hajat itu ngajak nongkrong.ha ha (Sugan the rek balik). Cibodas menjadi pilihan untuk kita tuju, dan tidak pikir panjang lebar salah satu dari teman saya mengeluarkan kartu gapleh, ha ha ha, akhirnya kita main gapleh sejenak. Konsekuensi jika kalah dalam permainan ini yaitu Jonkok, ha ha. Dan salah satu teman saya ada yang selalu mendapat hukuman, ntah siapa namanya saya sedikit lupa, he he(maklum saya sedikit punya kekurangan dalam mengingat sesuatu), ha ha ha. Tak terasa hari sudah malam, akhirnya semua pulang menuju rumah masing-masing, dan saya termasuk orang yang punya tujuan ke bandung. Terima kasih kawan hari itu terasa sangat menyenangkan, semoga kita bertemu kembali di lain kesempatan. Sukses untuk semuanya.
Creted : Tole

Tidak ada komentar: